Kamis, 20 April 2017

Manusia Dan Kebudayaan

Post oleh : Maxialdo | Rilis : 01.36.00 | Series :


  Nama   :Maximillian Ronaldo Manalu
  NPM    :14116323
  Kelas   : 1KA29
  Dosen    :Junaedi Abdullah


Kata Pengantar

 Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami 
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, 
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah tentang 
Manusia dan kebudayaan”
    Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan 
dari berbagai pihak, terutama dari Bapak sendiri,sehingga dapat memperlancar 
pembuatan Karya tulis ilmiah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak serta beberapa sumber yang menjadi bahan tinjauan saya dalam pembuatan Karya tulis ilmiah ini.    
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan 
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan 
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya tuli ilmiah ini.
   Akhir kata kami berharap semoga Karya tulis ilmiah tentang “Manusia Dan kebudayan” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    
                                                                                                                  Bekasi,      April    2017
    
                                                                                            
                           

Penulis




Daftar Isi

-  BAB II Manusia dan Kebudayaan
       
Pendahuluan.

2.1 Definisi Manusia.

        2.1.1 Unsur – Unsur yang membangun manusia

2.2 Hakekat Manusia

     2.2.1 Definisi dari Hakekat manusia

        2.2.2 Membedakan manusia dengan makhluk lain

3 Kepribadian Bangsa Timur

        2.3.1 Diagram Psiko-sosiogram manusia

2.4 Pengertian Kebudyaan

        2.4.1 Definisi Kebudayaan  

        2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan

2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan

        2.5.1 7 Unsur kebudayaan secara universal

        2.5.2 Perbedaan Kebudayan dalam dua bentuk wujud

2.6 Wujud dari kebudayaan

2.7 Orientasi nilai dan budaya

2.8 Perubahan Kebudayaan

       2.8.1 penyebab terjadinya gerakan perubahan budaya

2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan

     2.9.1 Hubungan manusia dengan kebudayaan

        2.9.2 Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan

        2.9.3 Pengertian dialektis

        2.9.4 3 tahapan Proses dialektis

Kesimpulan dan saran

Kata Penutup 

Daftar Pustaka

Pendahuluan.

2.1 Definisi Manusia.

kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).  Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. 
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberi kan petunjuk dari segi intelektua lrelatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Dari pandangan pengertian manusia, penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan, warga negara, anggota partai), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

2.1.1 Unsur – Unsur yang membangun manusia

Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
  1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
  • Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
  • Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
    • Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
  • Nafs :kesadaran tentang diri sendiri
  1. Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
  • Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak.   Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
  • Ego : bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID,  disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain
  • Super Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri.

2.2 Hakekat Manusia

manusia sebagai mahluk social memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi/pendidikan. Supportive dan ekspresive. Dari fungsi-fungsi ini diharapkan bukan saja menjadi landasan, materi kegiatan dan bahkan pendekatan/ proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan non formal.
2.2.1 Definisi dari Hakekat manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
  1. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  3. Individu yang dapat mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
  5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
  7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
  8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

2.2.2 Membedakan manusia dengan makhluk lain

Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain

1. Punya masa menopause 

Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.

2. Melewati masa kecil lebih lama 

Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.

3. Wajah memerah saat tersipu 

Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.

4. Bisa menciptakan api 

Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.

5. Mengenal pakaian 

Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.

6. Berbicara 

Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.

7. Jemari tangan yang fleksibel 

Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.

3 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur
  • Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat  :
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
  • Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya
  • Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .

2.3.1 Diagram Psiko-sosiogram manusia

Bagan Psiko-Sosiogram Manusia

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Psiko-sosiogram2
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

2.4 Pengertian Kebudyaan

2.4.1 Definisi Kebudayaan
Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
  1. Nostrand (1989: 51)
    Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
  2. Larson dan Smalley (1972: 39)
    Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
    masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
  3. Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
    Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
  4. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
  1. Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
  1. Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Unsur-unsur kebudayaan

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
  1. Sistem Religi.
  2. Sistem Organisasi Masyarakat
  3. Sitem Pengetahuan
  4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
  5. Sistem Teknologi dan Peralatan
  6. Bahasa
  7. Kesenian
Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud  
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.

2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan
A. TOKOH SENI RUPA
  • TOKOH SENI RUPA MANCA NEGARA
  1. Hieronymous Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
  2. Frans Hals, 1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
  3. Leonardo da Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
  4. Michelangelo (Pemahat, Pelukis – Italia)
  5. Vincent van Gogh (Pelukis – Belanda)
  6. Rembrand Van Rijn (Pelukis – Belanda)
  7. Pablo Piccaso (Pelukis – Spanyol)
  8. Rubens (Pelukis – Belanda)
  9. Titian
  10. Teodhore Gericault (Pelukis – Prancis) 
  11. Jacques Louis David, 1748-1825 (Pelukis – Prancis) 
  12. Ingres, 1780-1867 (Pelukis – Prancis)
  13. Claudio Monet(Pelukis – Prancis)
  14. Edouard Manet,  (Pelukis – Prancis)
  15. Piere Auguste Renoir(Pelukis – Prancis)
  16. Salvador Dalí(Pelukis – Spanyol)
  17. Edgar Degas, 19 Juli 1834 (Pelukis – Paris) 
  • TOKOH SENI RUPA INDONESIA ;
  1. Affandi (Pelukis)
  2. Agus Djaya (Pelukis – Art Consultant)
  3. Basuki Abdullah (Pelukis)
  4. Raden Saleh (Pelukis)
  5. Hendra Gunawan (Pelukis)
  6. Lee Man Fong (Pelukis)
  7. Otto Djaya (Pelukis)
  8. Dullah (Pelukis)
  9. Soedjojono (Pelukis)
  10. Wakidi (Pelukis)
  11. Soenaryo (Pelukis)
  12. I Nyoman Nuarta (Pematung)
  13. I Nyoman Gunarsa (Pelukis)
  14. Antonio Blanco (Pelukis)
  15. Lee Mayor (Pelukis)
  16. Rudolf Bonet (Pelukis)
  17. Heng Ngantung (Pelukis)
  18. F. Widayanto (Keramikus)
B. TOKOH SENI PANGGUNG/PERTUNJUKAN
  • TOKOH SENI PANGGUNG MANCA NEGARA
  1. Shakespeare(Sandiwara – Inggris)
  2. Verdi, 1800 an (Drama – Italia)
  3. Wagner, 1800 an (Drama – Jerman)
  4. Puccini, 1900 an (Drama – Italia)
  5. Boris Christoff(Drama -            )
  6. Sherley Verrett(Drama -         )
  • TOKOH SENI PANGGUNG INDONESIA
  1. Sardono W. Kusumo (Koreografer)
  2. Bagong Kusudiarjo (Koreografer – Pelukis)
  3. Didiek Ninithowok (Koreografer)
  4. Srimulat (Drama – Lawak)
  5. Ki Siswondo (Ketoprak)
  6. Cak Doerasim (Ludruk)
  7. Ki Nartosabdo (Pedhalangan-Wayang Kulit)
  8. Ki Timbul Hadiprajitno (Pedhalangan-Wayang Kulit)
  9. Ki Anom Soeroto (Pedhalangan-Wayang Kulit)
  10. Ki Mantep Darsono (Pedhalangan-Wayang Kulit)
  11. Ki Enthus Soesmono (Pedhalangan-Wayang Kulit)
  12. Retno Maruti (Tari Tradisional Jawa)
  13. Guntur Soekarno (Koreografer)
C. TOKOH SENI MUSIK
  • TOKOH SENI MUSIK MANCA NEGARA
  1. Mozart (Komponis – Austria)
  2. Ludwig van Beethoven (Komponis – Jerman)
  • TOKOH SENI MUSIK INDONESIA
  1. Ebiet G. Ade (Pencipta Lagu – Penyanyi)
  2. Iwan Fals (Pencipta Lagu – Penyanyi)
  3. H. Rhoma Irama (Pencipta Lagu – Penyanyi)
  4. Titiek Puspa (Pencipta Lagu – Penyanyi)
  5. Broery Marantika (Penyanyi)
  6. Harvey Malaiholo (Penyanyi)
  7. Gesang (Pencipta Lagu – Penyanyi)
  8. Didie Kempot (Pencipta Lagu – Penyanyi)
  9. Jadug Ferianto (Pemusik)
  10. Franki Sahilatua (Pencipta Lagu – Penyanyi)
D. TOKOH SENI SASTRA
  • TOKOH SASTRA MANCA NEGARA
  1. William Shakespeare  (1564) …………………………………  Romeo and Juliet
  2. Walmiki (India) ……………………………………………………  Kisah Ramayana
  • TOKOH SASTRA INDONESIA
  1. Prapanca (Dang Acarya Nadendra) …………….  Kakawin Negarakertagama
  2. Mpu Sedah (Kerajaan Kadiri) …………………………..  Kakawin  Mahabharata
  3. Yasadipura I (Pujangga) …………………………………………  Serat Bima Suci
  4. Mangkunegara IV (Pujangga) …………………………………  Serat Wedatama
  5. Paku Buana IV (Pujangga) ……………………………………  Serat Wulang Reh
  6. Ngabehi Rangga Warsito (Pujangga) ……………………..  Serat Jaka Lodang
  7. Buya Hamka (Sastrawan) …………………………………………..  Laila Majnun
  8. Chairil Anwar (Penyair) ………………………………  Aku Ini Binatang Jalang
  9. HB. Jassin (Pengarang-Kritikus)
  10. WS. Rendra (Penyair-Dramawan) ………………………….  Panembahan Reso
E. TOKOH KEBUDAYAAN
  • TOKOH KEBUDAYAAN INDONESIA
  1. Bung Karno
  2. Gus Dur
  3. Emha Ainun Najib 
  4. Kang Sobari
  5. Soejiwo Tejo
  6. Butet Kertarajasa

2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai 7 unsur budaya :
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan perdagangan.
6. Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran.
Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif.
Hal itu dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.


2.5.2 Perbedaan Kebudayan dalam dua bentuk wujud
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
  • Kebudayaan material
    Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

  • Kebudayaan nonmaterial
    Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
2.6 Wujud  dari kebudayaan

Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:


o Wujud Gagasan Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.



o Wujud benda hasil budaya Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di Mesir yaitu Piramida Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku
o Wujud perilaku Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.salah satu contoh Wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari.

2.7 Orientasi Nilai dan budaya

Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia  (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)

Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. Secara fungsional sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.

- Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1. Hakekat Karya •Karya itu untuk menafkahi hidup •Karya itu untuk kehormatan.
2. Persepsi Manusia Tentang Waktu •Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.

 Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya. •Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. •Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.

3. Pandangan Terhadap Alam •Manusia tunduk kepada alam yang dashyat. •Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam. •Manusia berusaha menguasai alam.

4. Hubungan Manusia Dengan Manusia •Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong. •Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin. •Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.

2.8 perubahan kebudayaan

Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

A. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut. B. Samuel Koenig Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
C. Selo Soemardjan Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat D. Kingsley Davis Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

-      Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.

• Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
• Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
• Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
• Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
• Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
• Timbulnya peperangan.
• Kontak dengan masyarakat lain.

2.8.2 penyebab terjadinya gerakan perubahan budaya
Penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.


2.9         kaitan manusia dengan kebudayaan

2.9.1  Hubungan antara manusia dan kebudayaan :



Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan

2.9.2 Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.
Contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

2.9.3 Pengertian dialektis

Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.




2.9.4 Tiga tahap dalam proses dialektis yaitu :



1. Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi : Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html)
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai 



1.      Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.      Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.      Pembeda manusia dan binatang
5.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.      Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.      Sebagai modal dasar pembangunan.

-      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
–          Manusia adalah mahluk social dimana kebudayaan diciptakan oleh manusia itu sendiri
–          Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
–          Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.



-  Saran

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

Demikianlah karya tulis ilmiah tentang “Manusia dan kebudayaan”. Kiranya Karya tulis penulis dapat digunakan sebagaimana harusnya. Penulis berharap agar melalui karya Tulis ini, generasi penerus bangsa Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal yang berkaitan dengannyaAgar para generasi penerus bangsa dapat lebih jernih memecahkan suatu masalah dengan cara melakukan pendekatan secara kemanusiaan agar Ilmu kebudayaan tetap terjaga.


Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam penyampaian makna. Kritik dan saran dari pembaca, penulis terima dengan ikhlas.

Daftaf Pustaka

1.      Nathaniaseptavy
2.      Natashaerinia
3.      Hanggaaksara
4.      Chesster028
5.      Definisi-Pengertian
6.      Boniephoel
7.      Sahabatnesia
8.      Gelasdingin

google+

linkedin