Nama :Maximillian Ronaldo Manalu
NPM :14116323
Kelas : 1KA29
Dosen :Junaedi Abdullah
Kata Pengantar
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya tulis
ilmiah tentang
“Manusia dan kebudayaan”
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari
berbagai pihak, terutama dari Bapak sendiri,sehingga dapat memperlancar
pembuatan
Karya tulis ilmiah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada
semua pihak serta beberapa sumber
yang menjadi bahan tinjauan saya
dalam pembuatan Karya tulis ilmiah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan
terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya tuli ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap
semoga Karya tulis ilmiah tentang “Manusia
Dan kebudayan” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Bekasi, April 2017
Bekasi, April 2017
Penulis
Daftar
Isi
- BAB II Manusia dan Kebudayaan
Pendahuluan.
2.1 Definisi Manusia.
2.1.1 Unsur – Unsur yang membangun manusia
2.2 Hakekat Manusia
2.2.1 Definisi dari Hakekat manusia
2.2.2 Membedakan manusia dengan makhluk lain
3 Kepribadian Bangsa Timur
2.3.1 Diagram Psiko-sosiogram manusia
2.4 Pengertian Kebudyaan
2.4.1 Definisi Kebudayaan
2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan
2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan
2.5.1 7 Unsur kebudayaan secara universal
2.5.2 Perbedaan Kebudayan dalam dua bentuk wujud
2.6 Wujud dari kebudayaan
2.7 Orientasi nilai dan budaya
2.8 Perubahan Kebudayaan
2.8.1 penyebab terjadinya gerakan perubahan budaya
2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan
2.9.1 Hubungan manusia dengan kebudayaan
2.9.2 Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan
2.9.3 Pengertian dialektis
2.9.4 3 tahapan Proses dialektis
Kesimpulan dan saran
Kata Penutup
Daftar Pustaka
Pendahuluan.
2.1 Definisi Manusia.
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin
untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi
otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat
majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya
untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
Manusia
merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam
dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia
memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua
makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun
perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberi kan petunjuk dari
segi intelektua lrelatif.
Manusia
juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia
pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya
dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Dari pandangan pengertian manusia, penggolongan manusia yang
paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda
laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut,
mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut
agama/kepercayaan, warga negara, anggota partai), hubungan kekerabatan
(keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat,
keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
2.1.1
Unsur – Unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang dapat
dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
- Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
- Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
- Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
- Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
- Nafs :kesadaran tentang diri sendiri
- Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
- Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
- Ego : bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain
- Super Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri.
2.2 Hakekat Manusia
manusia sebagai mahluk social
memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi/pendidikan. Supportive dan
ekspresive. Dari fungsi-fungsi ini diharapkan bukan saja menjadi landasan,
materi kegiatan dan bahkan pendekatan/ proses-proses dalam merancang,
mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan non formal.
2.2.1
Definisi dari Hakekat manusia
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
- Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Individu yang dapat mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
2.2.2
Membedakan manusia dengan makhluk lain
Perbedaan Manusia Dengan Makhluk
Lain
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
3 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur
- Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat :
Inilah faktor utama yang membuat
bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang
asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah
membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur
dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam
menjunjung nilai kesopanan .
- Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua yang
menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing
sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan
ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak
takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal
sebelumnya
- Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah mendarah
daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah
keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu
dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun
akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan
kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan
egois dalam kehidupan bermasyarakat .
2.3.1
Diagram Psiko-sosiogram manusia
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah
tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam
diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar
karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar
lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak
dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri
oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti
manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan
karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa
menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia
yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada
lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan
hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan
jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor
0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
2.4 Pengertian Kebudyaan
2.4.1
Definisi Kebudayaan
Kebudayan adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
- Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut. - Larson dan Smalley (1972: 39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi. - Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat. - Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
- Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
- Djojodigono(1958)
memberikan defenisi mengenai
kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa
cipta, karsa dan rasa.
Unsur-unsur kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan
ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan.
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
- Sistem Religi.
- Sistem Organisasi Masyarakat
- Sitem Pengetahuan
- Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
- Sistem Teknologi dan Peralatan
- Bahasa
- Kesenian
Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk
wujud
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada
semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup
barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah
ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu
seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
2.4.2
Tokoh – tokoh kebudayaan
A.
TOKOH SENI RUPA
- TOKOH SENI RUPA MANCA NEGARA
- Hieronymous Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
- Frans Hals, 1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
- Leonardo da Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
- Michelangelo (Pemahat, Pelukis – Italia)
- Vincent van Gogh (Pelukis – Belanda)
- Rembrand Van Rijn (Pelukis – Belanda)
- Pablo Piccaso (Pelukis – Spanyol)
- Rubens (Pelukis – Belanda)
- Titian
- Teodhore Gericault (Pelukis – Prancis)
- Jacques Louis David, 1748-1825 (Pelukis – Prancis)
- Ingres, 1780-1867 (Pelukis – Prancis)
- Claudio Monet, (Pelukis – Prancis)
- Edouard Manet, (Pelukis – Prancis)
- Piere Auguste Renoir, (Pelukis – Prancis)
- Salvador DalÃ, (Pelukis – Spanyol)
- Edgar Degas, 19 Juli 1834 (Pelukis – Paris)
- TOKOH SENI RUPA INDONESIA ;
- Affandi (Pelukis)
- Agus Djaya (Pelukis – Art Consultant)
- Basuki Abdullah (Pelukis)
- Raden Saleh (Pelukis)
- Hendra Gunawan (Pelukis)
- Lee Man Fong (Pelukis)
- Otto Djaya (Pelukis)
- Dullah (Pelukis)
- Soedjojono (Pelukis)
- Wakidi (Pelukis)
- Soenaryo (Pelukis)
- I Nyoman Nuarta (Pematung)
- I Nyoman Gunarsa (Pelukis)
- Antonio Blanco (Pelukis)
- Lee Mayor (Pelukis)
- Rudolf Bonet (Pelukis)
- Heng Ngantung (Pelukis)
- F. Widayanto (Keramikus)
B.
TOKOH SENI PANGGUNG/PERTUNJUKAN
- TOKOH SENI PANGGUNG MANCA NEGARA
- Shakespeare, (Sandiwara – Inggris)
- Verdi, 1800 an (Drama – Italia)
- Wagner, 1800 an (Drama – Jerman)
- Puccini, 1900 an (Drama – Italia)
- Boris Christoff, (Drama - )
- Sherley Verrett, (Drama - )
- TOKOH SENI PANGGUNG INDONESIA
- Sardono W. Kusumo (Koreografer)
- Bagong Kusudiarjo (Koreografer – Pelukis)
- Didiek Ninithowok (Koreografer)
- Srimulat (Drama – Lawak)
- Ki Siswondo (Ketoprak)
- Cak Doerasim (Ludruk)
- Ki Nartosabdo (Pedhalangan-Wayang Kulit)
- Ki Timbul Hadiprajitno (Pedhalangan-Wayang Kulit)
- Ki Anom Soeroto (Pedhalangan-Wayang Kulit)
- Ki Mantep Darsono (Pedhalangan-Wayang Kulit)
- Ki Enthus Soesmono (Pedhalangan-Wayang Kulit)
- Retno Maruti (Tari Tradisional Jawa)
- Guntur Soekarno (Koreografer)
C.
TOKOH SENI MUSIK
- TOKOH SENI MUSIK MANCA NEGARA
- Mozart (Komponis – Austria)
- Ludwig van Beethoven (Komponis – Jerman)
- TOKOH SENI MUSIK INDONESIA
- Ebiet G. Ade (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Iwan Fals (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- H. Rhoma Irama (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Titiek Puspa (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Broery Marantika (Penyanyi)
- Harvey Malaiholo (Penyanyi)
- Gesang (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Didie Kempot (Pencipta Lagu – Penyanyi)
- Jadug Ferianto (Pemusik)
- Franki Sahilatua (Pencipta Lagu – Penyanyi)
D.
TOKOH SENI SASTRA
- TOKOH SASTRA MANCA NEGARA
- William Shakespeare (1564) ………………………………… Romeo and Juliet
- Walmiki (India) …………………………………………………… Kisah Ramayana
- TOKOH SASTRA INDONESIA
- Prapanca (Dang Acarya Nadendra) ……………. Kakawin Negarakertagama
- Mpu Sedah (Kerajaan Kadiri) ………………………….. Kakawin Mahabharata
- Yasadipura I (Pujangga) ………………………………………… Serat Bima Suci
- Mangkunegara IV (Pujangga) ………………………………… Serat Wedatama
- Paku Buana IV (Pujangga) …………………………………… Serat Wulang Reh
- Ngabehi Rangga Warsito (Pujangga) …………………….. Serat Jaka Lodang
- Buya Hamka (Sastrawan) ………………………………………….. Laila Majnun
- Chairil Anwar (Penyair) ……………………………… Aku Ini Binatang Jalang
- HB. Jassin (Pengarang-Kritikus)
- WS. Rendra (Penyair-Dramawan) …………………………. Panembahan Reso
E. TOKOH KEBUDAYAAN
- TOKOH KEBUDAYAAN INDONESIA
- Bung Karno
- Gus Dur
- Emha Ainun Najib
- Kang Sobari
- Soejiwo Tejo
- Butet Kertarajasa
2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan
Berikut ini adalah
penjelasan mengenai 7 unsur budaya :
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu
pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus sebagai alat
perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan
kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua,
yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan
berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat
peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang
pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan
tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial
merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya.
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi,
sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan
teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam
suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan
mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian bahan tersebut
dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat
transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
Unsur teknologi yang
sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi, senjata,
wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, perumahan, dan
alat-alat transportasi.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian
hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk medapatkan barang atau jasa
yang dibutuhkan.
Sistem mata pencaharian
hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok
tanam, perikanan, peternakan, dan perdagangan.
6. Sistem Religi
Sistem religi bisa
diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek
keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau
oleh akal dan pikiran.
Sistem religi meliputi
sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan
upacara keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana
kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau
estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan
imajinatif dan kreatif.
Hal itu dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk
kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
2.5.2
Perbedaan Kebudayan dalam dua bentuk wujud
Berdasarkan wujudnya
tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
- Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
2.6 Wujud dari kebudayaan
Wujud kebudayaan dapat dibedakan
menjadi tiga bagian yaitu:
o Wujud Gagasan Budaya dalam wujud
gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap
warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau
difoto.Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya
sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga
pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola
tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut
sistem nilai budaya.
o Wujud benda hasil budaya Semua
benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto.
Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh:
bangunan-bangunan megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti
kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di Mesir
yaitu Piramida Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan,
perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh:
salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem
religi adalah sebagai berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku
o Wujud perilaku Budaya dalam wujud
perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat
konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani
sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang
berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu
sistem tindakan dan tingkah laku.salah satu contoh Wujud perilaku dalam
kebudayaan adalah Tari.
2.7 Orientasi
Nilai dan budaya
Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya
Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia yaitu :
1.
Hakekat Hidup Manusia (MH)
2.
Hakekat Karya Manusia (MK)
3.
Hakekat Waktu Manusia (WM)
4.
Hakekat Alam manusia (MA)
5.
Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Terdapat
banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.
Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak
kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. Secara fungsional
sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang
ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka
akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang
melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah
merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem
nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut
merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa
sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari
kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu
warga masyarakat itu.
- Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang
Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1. Hakekat Karya •Karya itu untuk
menafkahi hidup •Karya itu untuk kehormatan.
2. Persepsi Manusia Tentang Waktu
•Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari
ini dan esok.
Tetapi orientasi ini bagus
karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk hari-harinya. •Orientasi masa lalu. Masa lalu memang
bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang
sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. •Orientasi masa depan. Manusia
yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya
terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai
langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
3. Pandangan Terhadap Alam •Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat. •Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan
alam. •Manusia berusaha menguasai alam.
4. Hubungan Manusia Dengan Manusia
•Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya,
barjiwa gotong royong. •Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada
tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
•Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
2.8 perubahan
kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang
terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai
berikut.
A. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin Perubahan
kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat
tersebut. B. Samuel Koenig Perubahan kebudayaan menunjuk pada
modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun
eksternal.
C. Selo Soemardjan Perubahan kebudayaan adalah segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial,
termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat D. Kingsley Davis Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang
terjadi dalam struktur masyarakat.
-
Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai
berikut.
• Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
• Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
• Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
• Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk. Faktor-faktor
eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
• Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
• Timbulnya peperangan.
• Kontak dengan masyarakat lain.
2.8.2 penyebab terjadinya gerakan
perubahan budaya
Penyebab
terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
•
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
•
Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses
akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya
suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan
antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan,
pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing
kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala,
mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
2.9
kaitan manusia
dengan kebudayaan
2.9.1 Hubungan antara manusia dan kebudayaan :
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
2.9.2 Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam
kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun.Budaya
tercipta dari kegiatan sehari – hari.
Contoh
tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan
antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang
membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
2.9.3 Pengertian
dialektis
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
2.9.4 Tiga
tahap dalam proses dialektis yaitu :
1.
Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya.
2.
Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.
Internalisasi : Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri
agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang
dibentuk oleh masyarakat.
http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html)
Manusia
Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya
tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan
segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan
dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara
hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga
memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa
menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya.
Kebudayaan
mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia
terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1.
Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.
Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.
Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.
Pembeda manusia dan binatang
5.
Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku
didalam pergaulan.
6.
Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat
dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.
Sebagai modal dasar pembangunan.
- Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
–
Manusia adalah mahluk social dimana kebudayaan diciptakan oleh manusia itu
sendiri
–
Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan
peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan
aktivitas manusia.
–
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari
perkembangan manusia sebagai masyarakat.
-
Saran
Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
Demikianlah
karya tulis ilmiah tentang “Manusia
dan kebudayaan”. Kiranya Karya tulis penulis dapat digunakan sebagaimana
harusnya. Penulis berharap agar melalui karya Tulis ini, generasi penerus
bangsa Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal
yang berkaitan dengannya. Agar para generasi
penerus bangsa dapat lebih jernih memecahkan suatu masalah dengan cara
melakukan pendekatan secara kemanusiaan agar Ilmu kebudayaan tetap terjaga.
Penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata dalam penyampaian makna. Kritik dan saran dari pembaca,
penulis terima dengan ikhlas.
Daftaf
Pustaka
1.
Nathaniaseptavy
2.
Natashaerinia
3.
Hanggaaksara
4.
Chesster028
5.
Definisi-Pengertian
6.
Boniephoel
7.
Sahabatnesia
8.
Gelasdingin